Selasa, 06 April 2010

TASYABUH

SUDAHKAH KITA MENGETAHUINYA..........?

Tasyabuh Bahaya Laten di Tengah Umat

penulis Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Al-Atsari Lc
Syariah Manhaji 15 - Desember - 2004 20:40:10

Sejarah mencatat kehidupan umat manusia sebelum diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah jauh dari petunjuk Ilahi. Norma-norma kebenaran dan akhlak mulia nyaris terkikis oleh keras kehidupan. Tidak heran bila masa itu dikenal dgn masa jahiliah.
Ketika kehidupan umat manusia telah mencapai puncak kebobrokan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Rasul pilihan-Nya Muhammad bin Abdillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dgn membawa petunjuk Ilahi dan agama yg benar utk mengentaskan umat manusia dari jurang kejahiliahan yg gelap gulita menuju kehidupan Islami yg terang benderang.
Beliau tunjukkan semua jalan kebaikan dan beliau peringatkan tentang jalan-jalan kebatilan. Sehingga benar-benar terasa bahwa kenabian dan apa yg beliau bawa merupakan barakah dan rahmat bagi semesta alam.
وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ
“Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan utk rahmat bagi semesta alam.”
Oleh krn itu Allah Subhanahu wa Ta’ala telah nobatkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri teladan terbaik bagi umat manusia dan Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan seluruh umat manusia utk mengikutinya.
لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yg baik bagi kalian.”
وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan ikutilah dia agar kalian mendapat petunjuk.”
Lebih dari itu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengancam orang2 yg menentang dan menyalahi perintahnya.
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِمَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَسَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّه مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَآ ءَتْ مَصِيْرًا
“Dan barangsiapa yg menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bagi dan mengikuti jalan yg bukan jalan orang mu’min Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yg telah menguasai itu dan Kami masukkan ia ke dlm neraka Jahannam. Dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”
فَلْيَحْذَرِ الَّذِيْنَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِه أَنْ تُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيْبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang2 yg menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yg pedih.”
Atas dasar itulah mk segala ajaran yg menyelisihi ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adl batil dan tdk boleh utk diikuti terlebih lagi bila bersumber dari orang2 kafir. Oleh krn itu di antara prinsip Islam yg kokoh adl kewajiban mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dilarang utk mengikuti atau bertasyabbuh orang2 kafir dan orang2 yg menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hakekat Tasyabbuh dan Menyelisihi orang2 Kafir

Pengertian Tasyabbuh
Tasyabbuh secara etimologis adl bentuk mashdar dari yg berarti menyerupai orang lain dlm suatu perkara. Sedangkan secara terminologis adl menyerupai orang2 kafir dan orang2 yg menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm hal aqidah ibadah perayaan/ seremonial hari-hari besar kebiasaan ciri-ciri dan akhlak yg merupakan ciri khas bagi mereka.

Hukum Tasyabbuh dgn orang2 Kafir
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Telah kami sebutkan sekian dalil dari Al Qur’an As Sunnah Ijma’ atsar dan pengalaman1 yg semua menunjukkan bahwa menyerupai mereka dilarang secara global. Sedangkan menyelisihi tata cara mereka merupakan sesuatu yg disyariatkan baik yg sifat wajib ataupun anjuran sesuai dgn tempat masing-masing.”

Siapakah orang2 Kafir yg Tidak Boleh Kita Menyerupainya?
orang2 kafir yg tdk boleh kita menyerupai meliputi ahlul kitab dan orang2 kafir lainnya.

Bahaya Tasyabbuh dgn orang2 Kafir
Di antara bahaya dan dampak negatif tasyabbuh adalah:
1. Bahwa partisipasi dlm penampilan dan akhlak akan mewarisi kesesuaian dan kecenderungan kepada mereka yg kemudian mendorong utk saling menyerupai dlm hal akhlak dan perbuatan.
2. Bahwa menyerupai dlm penampilan dan akhlak menjadikan kesamaan penampilan dgn mereka sehingga tdk tampak lagi perbedaan secara dzahir antara umat Islam dgn Yahudi dan Nashara .
3. Itu terjadi pada hal-hal yg asal mubah. Dan bila terjadi pada hal-hal yg menyebabkan kekafiran mk sungguh telah jatuh ke dlm cabang kekafiran.
4. Tasyabbuh dgn orang2 kafir dlm perkara-perkara dunia akan mewariskan kecintaan dan kedekatan terhadap mereka. Lalu bagaimana dlm perkara-perkara agama? Sungguh kecintaan dan kedekatan itu akan semakin besar dan kuat padahal kecintaan dan kedekatan terhadap mereka dapat meniadakan keimanan seseorang.
5. Lebih dari itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyatakan:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum mk ia termasuk dari mereka.”

Perkara-perkara yg Termasuk Tasyabbuh dan Diharuskan utk Menyelisihinya
Perkara-perkara yg termasuk tasyabbuh dan diharuskan utk menyelisihi mencakup semua perkara yg merupakan ciri khas bagi mereka baik dlm hal aqidah ibadah hari-hari besar penampilan/ model ataupun tingkah laku. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ketika mengomentari hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu:
اصْنَعُوْا كُلَّ شَيْئٍ إِلاَّ النِّكَاحَ
“Lakukanlah apa saja kecuali nikah .”
“Maka hadits ini menunjukkan bahwa apa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya sangat banyak mengandung unsur penyelisihan terhadap orang2 Yahudi. Bahkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelisihi mereka dlm semua perkara yg ada pada mereka sampai-sampai mereka berkomentar: ‘Orang ini tidaklah mendapati sesuatu pada kami kecuali berusaha utk menyelisihinya.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Tasyabbuh dgn orang2 kafir terjadi dlm hal penampilan pakaian tempat makan dan sebagai krn ia adl kalimat yg bersifat umum. dlm artian bila ada seseorang yg melakukan ciri khas orang2 kafir di mana orang yg melihat mengira bahwa ia termasuk golongan mereka .”
Perkara-perkara yg merupakan ciri khas mereka tersebut terbagi menjadi tiga jenis:
1. Perkara yg disyariatkan dlm agama kita dan juga dlm agama mereka. Atau dahulu bukan syariat mereka namun saat ini mereka kerjakan sebagaimana kita mengerjakan seperti: shaum ‘Asyura shalat dan shaum . mk cara penyelisihan adl mengerjakan dgn cara/ tuntunan yg berbeda dgn mereka.
Seperti mengiringkan shaum tasu’a bersamaan dgn ‘Asyura menyegerakan berbuka dan shalat maghrib serta mengakhirkan sahur.
2. Perkara yg disyariatkan dlm agama mereka namun kemudian di-mansukh secara total seperti hari Sabtu atau kewajiban shalat/ shaum tertentu. mk diharamkan bagi kita utk menyerupai mereka dlm perkara tersebut. Bahkan menyerupai mereka dlm perkara tersebut lbh jelek dari menyerupai mereka dlm perkara jenis pertama.
3. Perkara yg mereka ada-adakan dlm hal ibadah adat atau ibadah yg berkaitan dgn adat. mk menyerupai mereka dlm jenis ini lbh jelek dari menyerupai mereka dlm dua jenis lainnya.

Bagaimana dgn Mobil Pesawat Terbang dan Perangkat Teknologi Lainnya?
Memanfaatkan dan meniru mobil pesawat terbang alat-alat sains dan teknologi lain bukanlah termasuk dari tasyabbuh. Karena apa yg mereka buat dan kembangkan tersebut hakekat bukanlah ciri khas/ kekhususan yg mereka miliki. Siapa saja baik muslim ataupun kafir yg bersungguh-sungguh mempelajari dan mengembangkan akan mampu utk membuatnya. Demikian pula mengimpor barang-barang tersebut dari negeri-negeri kafir dan menggunakan bukanlah bagian dari tasyabbuh. Karena Rasulullah  sendiri pernah menggunakan produk orang2 kafir baik pakaian bejana dan lain sebagainya. Sebagaimana pula beliau pernah menerima hadiah dari Muqauqis seorang raja Mesir yg beragama Nashara. Namun bila penggunaan produk mereka diiringi dgn penerapan kebiasaan tata cara dan aturan yg merupakan ciri khas dari mereka mk yg demikian dilarang dan termasuk dari tasyabbuh. Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim 1/48 dgn beberapa tambahan}.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Adapun sesuatu yg sudah tersebar di kalangan umat Islam dan orang2 kafir mk penyerupaan dlm hal ini diperbolehkan walaupun asal dari orang2 kafir selama bukan sesuatu yg dzat haram seperti pakaian sutra .”

Bagaimana dgn Pantalon?
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Pada pantalon ada dua musibah:
1. Pemakai menyerupai orang2 kafir krn umat Islam dahulu memakai sirwal yg luas dan lebar yg sampai hari ini sebagian masih dipakai di Syiria dan Lebanon. Umat Islam tidaklah mengenal kecuali setelah masa penjajahan. Dan ketika para penjajah itu hengkang mereka tinggalkan peninggalan-peninggalan yg jelek yg akhir diambil oleh umat Islam krn kebodohannya.
2. Bahwasa pantalon itu membentuk aurat krn aurat laki2 adl dari lutut hingga pusar. Seorang yg mengerjakan shalat sudah seharus menjauhkan diri dari maksiat lalu bagaimana dgn seseorang yg dlm keadaan sujud kepada Allah sementara kedua pantat bahkan di antara kedua tampak membentuk ?! Bagaimana orang ini mengerjakan shalat sedangkan dia sedang menghadap Rabb Semesta Alam?!…”

Bagaimana Membangun Tempat Ibadah di Bekas Tempat-tempat Kekafiran dan Kemaksiatan?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Adapun tempat-tempat kekafiran dan kemaksiatan yg belum pernah terjadi pada adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala jika dijadikan sebagai tempat yg bernuansa keimanan dan ketaatan mk bagus . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan penduduk Thaif agar membangun masjid di tempat sesembahan yg dahulu mereka punyai. Demikian pula penduduk Yamamah agar membangun masjid di tempat yg dahulu sebagai sinagog. Bahkan masjid beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam asal adl kuburan orang2 Musyrikin .”

Apakah Tasyabbuh
harus dgn Niat?
Suatu amalan yg menyerupai ciri khas orang2 kafir akan dihukumi sebagai tasyabbuh walaupun tdk ada niatan utk menyerupainya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Demikian pula larangan tasyabbuh dgn mereka mencakup perkara-perkara yg engkau niatkan utk menyerupai mereka dan juga yg tdk engkau niatkan utk menyerupai mereka.” .

Hikmah Menyelisihi orang2 Kafir
Menyelisihi orang2 kafir mempunyai hikmah yg sangat besar bagi umat Islam. Di antara hikmah adalah:
1. Menyelisihi mereka dlm perkara-perkara yg dzahir merupakan suatu maslahat bagi orang2 yg beriman. Dengan itu akan tampak perbedaan penampilan yg dapat menjauhkan mereka dari perbuatan-perbuatan para penghuni An-Naar tersebut.
2. Bahwasa cara/ jalan yg mereka miliki tdk keluar dari dua keadaan: merusak atau mempunyai kelemahan. Karena seluruh amalan yg mereka ada-adakan dlm agama dan juga yg mansukh sifat merusak. Sedangkan amalan-amalan mereka yg tdk mansukh mempunyai banyak kelemahan dan masih mengalami proses penambahan atau pengurangan dlm syariat Islam.
3. Menyelisihi mereka merupakan sebab jaya agama Islam.
4. Menyelisihi mereka termasuk tujuan utama diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
5. Dengan menyelisihi mereka akan terbedakan antara seorang muslim dgn seorang kafir dan tdk saling menyerupai satu dgn yg lainnya.

Realita Tasyabbuh yg Melanda Umat Islam
Bila kita cermati realita kehidupan umat Islam menunjukkan bahwa kecenderungan mayoritas umat utk bertasyabbuh dgn orang2 kafir sangatlah kuat. Tidak sedikit dari para ahli ibadah yg menyerupai orang2 Nashara dlm melakukan ibadahnya. Yakni rajin beribadah namun tdk dibangun di atas ilmu yg benar. Demikian pula tdk sedikit para intelektual yg menyerupai orang2 Yahudi yakni mengetahui kebenaran namun berusaha menghindari kebenaran tersebut krn dorongan hawa nafsunya. Pengkultusan orang2 shalih dan pengkeramatan kuburan-kuburan mereka dgn berbagai macam praktek kesyirikan yg ada merupakan wujud tasyabbuh dgn orang2 musyrik dan Ahlul Kitab . Demikian pula para muda-mudi yg kian hari kian gandrung dgn model dan budaya orang2 kafir… suatu realita buruk dan menyedihkan yg melanda umat ini.
Bila kita membuka kembali lembaran-lembaran sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ternyata realita ini telah beliau kabarkan jauh-jauh hari sebelum beliau wafat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ ، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara/ jalan orang2 sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta. Sampai-sampai bila mereka masuk ke liang dhabb niscaya kalian akan mengikuti mereka.” Kami berkata: “Wahai Rasulullah apakah mereka itu orang2 Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Penyebutan lafadz jengkal hasta dan liang dhabb adl sebagai kinayah tentang kuat penyerupaan umat ini terhadap Yahudi dan Nashara. Sedangkan penyerupaan di sini dlm hal kemaksiatan dan pelanggaran-pelanggaran syar’i bukan dlm hal kekafiran.” .
Demikianlah kabar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg benar-benar telah menjadi fakta dan realita saat ini suatu kabar yg hakekat merupakan peringatan agar umat tdk tasyabbuh dgn orang2 kafir.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata ketika menerangkan hadits Abu Waqid Al-Laitsi radhiallahu ‘anhu:
… لَتَرْكَبُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara/ jalan orang2 sebelum kalian.”
“Perkataan ini bukanlah persetujuan dari Rasul bahkan merupakan peringatan dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sebagaimana dimaklumi cara/ jalan orang2 sebelum kita yg diikuti oleh umat ini adl jalan yg sesat …”
Mungkin ada yg berta “Jika memang tasyabbuh dgn orang2 kafir merupakan sunnatullah yg telah digariskan utk umat ini lalu mengapa perbuatan tersebut dilarang?”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Karena Al Qur’an dan As Sunnah telah menerangkan pula bahwasa akan selalu ada pada umat ini sekelompok kecil yg berpegang teguh dgn kebenaran yg dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga hari kiamat dan umat ini tdk akan bersatu padu di atas kesesatan. mk dgn ada larangan dari perbuatan tasyabbuh akan memperbanyak kelompok kecil yg selalu dibela oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ini mengokohkan dan menambah keimanan mereka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat Yang Maha Mengabulkan menjadikan kita bagian dari mereka.” .
Semoga kajian tentang tasyabbuh ini menjadi secercah cahaya yg dapat menunjuki kita utk selalu mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhkan kita dari cara/ jalan orang2 kafir para penghuni jahannam.
Amin Ya Mujibas Sailin.

1 Lihat dalil-dalil tersebut dlm kitab Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim 1/95-406

Sumber: www.asysyariah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar